Beberapa bulan terakhir ini saya cukup disibukkan oleh suatu project yang mana seluruh implementasinya tidak ditempatkan pada cloud service seperti AWS maupun GCP. Salah satu solusi yang cukup menguras pikiran adalah mencari tools untuk penyimpanan berkas statik yang cukup handal π mendistribusikannya pada NFS terasa kurang ideal, selain membutuhkan disk yang performanya luar biasa, melakukan pengadaan pun memerlukan waktu yang lama, sedangkan kami sudah dikejar timeline untuk men-deliver pekerjaan secepat mungkin :p setelah mencari, tanya sana-sini, dan berdiskusi, sepakatlah kami pada satu tools yaitu MinIO. Dari beberapa literasi yang saya baca, MinIO merupakan tools object storage 100% open source berlisensi GNU AGPL v3 yang cukup handal. Selain bisa kita setup pada bare metal server, tools ini juga dapat diintegrasikan dengan object storage tools lainnya seperti AWS S3. Yang saya suka, konfigurasi role pada MinIO ini persis dengan konfigurasi role pada AWS S3, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk saya untuk mengkonfigurasi MinIO ini π
{
"Version": "2012-10-17",
"Statement": [
{
"Effect": "Allow",
"Action": [
"s3:" ], "Resource": [ "arn:aws:s3:::nama_bucket/"
]
}
]
}
Benar-benar seperti buat custom role di AWS kan π
Saya tidak akan membahas secara detail proses setup-nya karena panduan pada dokumentasi ofisialnya sudah cukup detail dan lengkap. Bagi yang masih penasaran, silahkan kunjungi panduan installasinya di sini Konfigurasi yang perlu diperhatikan adalah akan ada dua endpoint yang perlu anda sediakan. Pertama adalah endpoint dashboard MinIO itu sendiri dan yang kedua adalah endpoint API MinIO yang bisa anda kelola melalui MinIO client ataupun melalui MinIO SDK.
Teman-teman ada yang sudah menggunakan MinIO untuk solusi object storage? Boleh berbagi pengalamannya di kolom komentar ya π
